* Pembangunan Parit Dinilai tak Sesuai Bestek
SUBULUSSALAM - Wakil Wali Kota Subulussalam Affan Alfian Bintang kesal dan marah terhadap pengawas pekerjaan pemeliharaan Jalan dan Parit Rundeng-Oboh Kecamatan Rundeng, Subulussalam karena dinilai tidak sesuai bestek. Hal itu terjadi saat Wawalko Affan Bintang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah kelompok tani di Kecamatan Runding, Rabu (30/11) lalu.
Affan yang turun bersama LO Polres Subulussalam, Kompol Mirwazi kecewa atas pekerjaan parit sepanjang 20 meter yang dinilai dikerjakan asal jadi karena tidak sesuai bestek. Tak tanggung-tanggung, Wawalko Affan Bintang sempat menendang parit yang dinilai menyalahi spek tersebut.
“Saya kesal karena dikerjakan asal jadi, kalau dibiarkan yang rugi juga masyarakat karena proyek tidak bermutu,” ujar Wawalko Affan Bintang.
Wawalko yang emosi melihat proyek parit jalan asal-asalan memarahi pengawas Dinas Pekerjaan Umum setempat dan memerintahkan agar parit terkait diperbaiki sebagaimana mestinya.
Menurut Affan, sudah cukup banyak pekerjaan yang bersumber dari dana Otsus terbengkalai dan tidak bermanfaat di Kota Subulussalam seperti Gedung Olah Raga (GOR) Pegayo, sejumlah gedung sekolah, dan berbagai proyek lainnya.
Karena itu, ia mengingatkan para kontraktor dan pengawas proyek agar melakukan pengawasan yang lebih teliti guna menghindari terjadinya proyek mubazir. “Kita tidak mau seperti kejadian tahun-tahun sebelumnya, banyak proyek Otsus terbengkalai dan sia-sia karena dikerjakan asal jadi,” tegas Affan Bintang seraya berharap tindakan tegasnya untuk perbaikan pekerjaan pembangunan masa mendatang.
Sementara PPTK Proyek Pemeliharaan Jalan Runding-Oboh, Syamsul yang ditanyai Serambi mengatakan, pekerjaan tersebut dilaksanakan PT Noval Cipta Flora. Proyek sepanjang satu kilometer hotmix dan 4,5 pengerasan dengan dana senilai Rp 2,8 miliar dari Otsus tahun 2011. Sedangkan pelaksana di lapangan diserahkan kepada masyarakat setempat.
Syamsul mengakui bangunan parit tidak sesuai sehingga diminta untuk diperbaiki. Sejatinya ketebalan dinding parit setebal 15 centimeter namun yang dikerjakan hanya sekitar 10-12 centimeter. Karena itu, Syamsul mengaku sudah pernah meminta untuk dibongkar namun para pelaksana enggan. “Memang tidak sesuai, kami sudah perintahkan dibongkar tapi pekerjanya enggan, makanya pas pak wakil turun kemarin langsung dibongkar,” ujar Syamsul
Wawalko Affan Bintang yang turun bersama Kadis Bunhut T. Syamsunan dan Kadis Pertanian Tanaman Pangan, Masri, beberapa hari sebelumnya berkunjung ke Kecamatan Runding untuk meninjau realisasi program perkebunan kelompok tani di Desa Muara Batubatu, Panglima Sahman dan Oboh.
Dalam kunjungan tersebut, Affan mengaku bantuan 26 hektare kebun sawit dan 28 hektare kakao di sana cukup berhasil. Affan bahkan sempat melakukan panen perdana sawit seberat 4kg/tandan buah segar (TBS).(kh)
SUBULUSSALAM - Wakil Wali Kota Subulussalam Affan Alfian Bintang kesal dan marah terhadap pengawas pekerjaan pemeliharaan Jalan dan Parit Rundeng-Oboh Kecamatan Rundeng, Subulussalam karena dinilai tidak sesuai bestek. Hal itu terjadi saat Wawalko Affan Bintang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah kelompok tani di Kecamatan Runding, Rabu (30/11) lalu.
Affan yang turun bersama LO Polres Subulussalam, Kompol Mirwazi kecewa atas pekerjaan parit sepanjang 20 meter yang dinilai dikerjakan asal jadi karena tidak sesuai bestek. Tak tanggung-tanggung, Wawalko Affan Bintang sempat menendang parit yang dinilai menyalahi spek tersebut.
“Saya kesal karena dikerjakan asal jadi, kalau dibiarkan yang rugi juga masyarakat karena proyek tidak bermutu,” ujar Wawalko Affan Bintang.
Wawalko yang emosi melihat proyek parit jalan asal-asalan memarahi pengawas Dinas Pekerjaan Umum setempat dan memerintahkan agar parit terkait diperbaiki sebagaimana mestinya.
Menurut Affan, sudah cukup banyak pekerjaan yang bersumber dari dana Otsus terbengkalai dan tidak bermanfaat di Kota Subulussalam seperti Gedung Olah Raga (GOR) Pegayo, sejumlah gedung sekolah, dan berbagai proyek lainnya.
Karena itu, ia mengingatkan para kontraktor dan pengawas proyek agar melakukan pengawasan yang lebih teliti guna menghindari terjadinya proyek mubazir. “Kita tidak mau seperti kejadian tahun-tahun sebelumnya, banyak proyek Otsus terbengkalai dan sia-sia karena dikerjakan asal jadi,” tegas Affan Bintang seraya berharap tindakan tegasnya untuk perbaikan pekerjaan pembangunan masa mendatang.
Sementara PPTK Proyek Pemeliharaan Jalan Runding-Oboh, Syamsul yang ditanyai Serambi mengatakan, pekerjaan tersebut dilaksanakan PT Noval Cipta Flora. Proyek sepanjang satu kilometer hotmix dan 4,5 pengerasan dengan dana senilai Rp 2,8 miliar dari Otsus tahun 2011. Sedangkan pelaksana di lapangan diserahkan kepada masyarakat setempat.
Syamsul mengakui bangunan parit tidak sesuai sehingga diminta untuk diperbaiki. Sejatinya ketebalan dinding parit setebal 15 centimeter namun yang dikerjakan hanya sekitar 10-12 centimeter. Karena itu, Syamsul mengaku sudah pernah meminta untuk dibongkar namun para pelaksana enggan. “Memang tidak sesuai, kami sudah perintahkan dibongkar tapi pekerjanya enggan, makanya pas pak wakil turun kemarin langsung dibongkar,” ujar Syamsul
Wawalko Affan Bintang yang turun bersama Kadis Bunhut T. Syamsunan dan Kadis Pertanian Tanaman Pangan, Masri, beberapa hari sebelumnya berkunjung ke Kecamatan Runding untuk meninjau realisasi program perkebunan kelompok tani di Desa Muara Batubatu, Panglima Sahman dan Oboh.
Dalam kunjungan tersebut, Affan mengaku bantuan 26 hektare kebun sawit dan 28 hektare kakao di sana cukup berhasil. Affan bahkan sempat melakukan panen perdana sawit seberat 4kg/tandan buah segar (TBS).(kh)
Editor : bakri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar