SUBULUSSALAM - Manajemen perusahaan perkebunan PT Asdal Primalestari menyatakan siap memberi bantuan untuk memperbaiki Masjid Al-Ihsan di Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam yang rusak parah akibat diguncang gempa bumi berkekuatan 6,7 SR awal September silam.
“Kita siap membantu sebagian dana untuk memperbaiki kerusakan masjid tersebut,” kata staf General Manager (GM) PT Asdal, Ansari BM kepada Serambi via ponsel menjawab Serambi, kemarin.
Ansari menyebutkan, untuk perbaikan masjid itu sebetulnya Pemkab Subulussalam dan dermawan lain sudah membantunya. “Hanya saja mungkin belum cukup. Karena itu kita akan bantu bagian yang cukup tersebut,” tambahnya.
Pantauan Serambi, Kamis (17/11) masjid yang terletak di Jalan Nasional Tapaktuan-Medan berukuran 20x20 meter dan mampu menampung 480 jamaah itu kondisinya rusak parah. Hampir seluruh dinding bangunan pecah-pecah. Selain itu, sedikitnya lima tiang bangunan utama patah.
Sekretaris panitia pembangunan masjid, Abdullah, memperkirakan, untuk perbaikan masjid yang dibangun pada tahun 1987 itu membutuhkan dana sedikitnya Rp 150 juta. Beberapa komponen yang dibeli seperti batu bata sekitar 25 ribu keping, semen sebanyak 250 sak, besi 100 batang, kosen, keramik sedikitnya 150 kotak dan biaya lainnya. Sejauh ini panitia baru mendapat bantuan senilai Rp 5 juta dari Baital Mall.
Staf GM PT Asdal, Ansari BM juga menginformasikan, sejak perusahaan perkebunan itu membuka lahan sawit di Subulussalam dan Aceh Selatan, telah banyak memberi bantuan kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR). “Di antaranya, bantuan untuk korban bencana banjir di Kecamatan Trumon, dan bantuan 25 ribu keping batu bata untuk pembangunan masjid di Jambi Baru, Subulussalam,” katanya.(kh/usb)
“Kita siap membantu sebagian dana untuk memperbaiki kerusakan masjid tersebut,” kata staf General Manager (GM) PT Asdal, Ansari BM kepada Serambi via ponsel menjawab Serambi, kemarin.
Ansari menyebutkan, untuk perbaikan masjid itu sebetulnya Pemkab Subulussalam dan dermawan lain sudah membantunya. “Hanya saja mungkin belum cukup. Karena itu kita akan bantu bagian yang cukup tersebut,” tambahnya.
Pantauan Serambi, Kamis (17/11) masjid yang terletak di Jalan Nasional Tapaktuan-Medan berukuran 20x20 meter dan mampu menampung 480 jamaah itu kondisinya rusak parah. Hampir seluruh dinding bangunan pecah-pecah. Selain itu, sedikitnya lima tiang bangunan utama patah.
Sekretaris panitia pembangunan masjid, Abdullah, memperkirakan, untuk perbaikan masjid yang dibangun pada tahun 1987 itu membutuhkan dana sedikitnya Rp 150 juta. Beberapa komponen yang dibeli seperti batu bata sekitar 25 ribu keping, semen sebanyak 250 sak, besi 100 batang, kosen, keramik sedikitnya 150 kotak dan biaya lainnya. Sejauh ini panitia baru mendapat bantuan senilai Rp 5 juta dari Baital Mall.
Staf GM PT Asdal, Ansari BM juga menginformasikan, sejak perusahaan perkebunan itu membuka lahan sawit di Subulussalam dan Aceh Selatan, telah banyak memberi bantuan kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR). “Di antaranya, bantuan untuk korban bencana banjir di Kecamatan Trumon, dan bantuan 25 ribu keping batu bata untuk pembangunan masjid di Jambi Baru, Subulussalam,” katanya.(kh/usb)
Editor : bakri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar