SUBULUSSALAM - Dalam rangka membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di kalangan mahasiswa asal Kota Subulussalam yang menempuh studi ke luar daerah, pemerintah setempat menggelontorkan dana senilai Rp250 juta.
“Dari jumlah itu sampai saat ini sudah kita salurkan sebesar Rp230 juta-an,” kata Salbunis, kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPPKKD) Kota Subulussalam, kepada Serambi, Minggu (5/6).
Dikatakan Salbunis, sesuai plafon yang ada, bantuan pemerintah untuk studi mahasiswa sebesar Rp250 juta. Namun, dana tersebut diperkirakan akan bertambah hingga mencapai Rp450 juta mengingat banyaknya proposal mahasiswa yang diajukan kepada Wali Kota Subulussalam.
“Bantuan tersebut diberikan untuk mahasiswa yang sedang menempuh studi di luar daerah seperti di Banda Aceh, Medan, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta,” katanya.
Salbunis menambahkan, bantuan pemerintah terhadap mahasiswa bukan hanya berupa beasiswa tetapi ada pula dalam bentuk dana abadi kepada dua organisasi kemahasiswaan asal Kota Subulussalam.
Secara terpisah, Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti juga mengatakan, komitmennya dalam rangka meningkatkan SDM para generasi muda yang sedang melanjutkan pendidikan di luar daerah.
Dalam hal ini, Wali Kota Sakti bersama legislatif mengalokasikan sejumlah bantuan kepada para mahasiswa asal Subulussalam di luar daerah berupa beasiswa kepada mahasiswa dari semester I yang memiliki Indeks Prestasi (IP) di atas 3,0.
Sebelumnya, bantuan beasiswa hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah memasuki semester lima. “Tapi mulai tahun ini bantuan kita salurkan bagi mahasiswa yang berprestasi mulai dari semester satu,” kata Sakti.
Selain itu, Pemko Subulussalam juga membantu mahasiswa yang sedang menyusun skripsi masing-masing sebesar Rp3 juta. Bantuan lainnya berupa bonus kepada siswa yang meraih nilai terbaik UN I, II dan III masing-masing Rp10juta, Rp7,5juta dan Rp5juta.
Selanjutnya, mahasiswa yang lulus undangan ke Perguruan Tinggi Negeri juga diberikan bantuan. “Dan masih ada anggaran lain yang diberikan Pemko Subulussalam kepada para mahasiswa seperti dana abadi untuk mahasiswa yang tergabung di Himapkos Medan dan HPP-SHAF Banda Aceh sudah kita berikan Rp25 juta dari yang kita janjikan masing-masing Rp50 juta,” terang Wali Kota Merah Sakti.
Kecuali bantuan langsung, Pemko Subulussalam pada tahun 2010 juga telah membangun dua unit asrama bagi mahasiswa asal Kota Subulussalam yang menempuh pendidikan di Kota Banda Aceh dan Medan.
Sejauh ini, lanjut Sakti, sudah cukup banyak bantuan pemerintah bagi mahasiswa yang menuntut ilmu di luar daerah. Tinggal bagaimana bantuan tersebut dimanfaatkan secara baik. Semua bantuan yang diberikan menurut Sakti sebagai upaya pemerintah untuk membangun SDM generasi muda di sana.(kh)
“Dari jumlah itu sampai saat ini sudah kita salurkan sebesar Rp230 juta-an,” kata Salbunis, kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPPKKD) Kota Subulussalam, kepada Serambi, Minggu (5/6).
Dikatakan Salbunis, sesuai plafon yang ada, bantuan pemerintah untuk studi mahasiswa sebesar Rp250 juta. Namun, dana tersebut diperkirakan akan bertambah hingga mencapai Rp450 juta mengingat banyaknya proposal mahasiswa yang diajukan kepada Wali Kota Subulussalam.
“Bantuan tersebut diberikan untuk mahasiswa yang sedang menempuh studi di luar daerah seperti di Banda Aceh, Medan, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta,” katanya.
Salbunis menambahkan, bantuan pemerintah terhadap mahasiswa bukan hanya berupa beasiswa tetapi ada pula dalam bentuk dana abadi kepada dua organisasi kemahasiswaan asal Kota Subulussalam.
Secara terpisah, Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti juga mengatakan, komitmennya dalam rangka meningkatkan SDM para generasi muda yang sedang melanjutkan pendidikan di luar daerah.
Dalam hal ini, Wali Kota Sakti bersama legislatif mengalokasikan sejumlah bantuan kepada para mahasiswa asal Subulussalam di luar daerah berupa beasiswa kepada mahasiswa dari semester I yang memiliki Indeks Prestasi (IP) di atas 3,0.
Sebelumnya, bantuan beasiswa hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah memasuki semester lima. “Tapi mulai tahun ini bantuan kita salurkan bagi mahasiswa yang berprestasi mulai dari semester satu,” kata Sakti.
Selain itu, Pemko Subulussalam juga membantu mahasiswa yang sedang menyusun skripsi masing-masing sebesar Rp3 juta. Bantuan lainnya berupa bonus kepada siswa yang meraih nilai terbaik UN I, II dan III masing-masing Rp10juta, Rp7,5juta dan Rp5juta.
Selanjutnya, mahasiswa yang lulus undangan ke Perguruan Tinggi Negeri juga diberikan bantuan. “Dan masih ada anggaran lain yang diberikan Pemko Subulussalam kepada para mahasiswa seperti dana abadi untuk mahasiswa yang tergabung di Himapkos Medan dan HPP-SHAF Banda Aceh sudah kita berikan Rp25 juta dari yang kita janjikan masing-masing Rp50 juta,” terang Wali Kota Merah Sakti.
Kecuali bantuan langsung, Pemko Subulussalam pada tahun 2010 juga telah membangun dua unit asrama bagi mahasiswa asal Kota Subulussalam yang menempuh pendidikan di Kota Banda Aceh dan Medan.
Sejauh ini, lanjut Sakti, sudah cukup banyak bantuan pemerintah bagi mahasiswa yang menuntut ilmu di luar daerah. Tinggal bagaimana bantuan tersebut dimanfaatkan secara baik. Semua bantuan yang diberikan menurut Sakti sebagai upaya pemerintah untuk membangun SDM generasi muda di sana.(kh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar