PULIH : Syarma Dedi bocah laki-laki berusia sembilan tahun asal Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam yang menderita gizi buruk kini sudah mulai membaik setelah ia dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh selama 17 hari.
SUBULUSSALAM - Setelah mendapatkan perawatan secara intensif selama dua pekan lebih di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh, Syarma Dedi (9 tahun) yang menderita gizi buruk, mulai pulih.
Bocah anak pasangan Raja Barat (3) dan Sati (28) asal Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, sebelumnya terkapar dengan kondisi mengenaskan. Sekarang sudah bisa berdiri. "Merangkak untuk berjalanpun dia sudah mulai bisa,” ujarnya ayahnya kepada Serambinews.com saat berkunjung ke kediaman mereka.
Pihak RSUZA sudah mengizinkan pulang untuk perawatan di ruamh. "Perkembangan bocah itu cukup memuaskan," kata dr Dewi, Kabid Pelayanan Medis, Dinas Kesehatan Kota Subulussalam didampingi kabid Gizi Sri Arafah yang langsung menangani bocah penderita gizi buruk itu.
dr Dewi minta kedua orangtua bocah laki-laki itu secara kontinyu memeriksakan anaknya ke Puskesmas dan bidan desa setempat., dan memberi tambahan gizi serta mengajarkannya untuk bisa berbicara.
Raja Barat, orangtua bocah mengucapkan terima kasih dan mengaku untuk pemulihan anaknya mereka mendapat bantuan dari Yayasan Sambinoe sebesar Rp 1 juta.
Pegiat sosial Sapri Tinambunan, minta Pemko Subulussalam melakukan upaya terhadap banyaknya penderita gizi buruk, termasuk wrag yang selama uni tidak bisa mendapatkan akses kesehatan karena hidup miskin. “Ini contohnya, karena ditangani dengan cepat dan serius ternyata hanya dalam waktu belasan hari pasien gizi buruk yang cukup parah mulai pulih. Jadi, kita berharap agar ke depan juga seperti ini, Dinas Kesehatan harus bertindak cepat dan serius. Jangan hanya karena diekpose di koran baru sibuk," paparnya. (khalidin)
Editor: Ampuh Devayan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar