Halaman Data

**SELAMAT DATANG DI BLOGER HPP-SHaf (HIMPUNAN PELAJAR PERANTAUAN SYIAH HAMZAH FANSURI)** Dilarang Mengomentari Yang Menyingung Perasaan Orang Lain, Kecuali Menasihati dengan Kata-Kata Yang Bijak

Selasa, 31 Mei 2011

Subulussalam Fokus Bangun Jalan Subulussalam

SUBULUSSALAM - Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam kini fokus terhadap pembangunan infrastruktur jalan terutama ke sentra-sentra pertanian guna meningkatkan perekonomian masyarakat di sana. Meski demikian, Pemko tidak mengenyampingkan pembangunan pada bidang-bidang yang lain.  Hal itu disampaikan Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti dalam jumpa pers yang digelar Selasa (31/5) di Op-Room kantor wali kota setempat, untuk membantah penilaian sejumlah kalangan bahwa pemerintahannya jalan di tempat.

“Tahun ini, Pemko Subulussalam akan membangun jalan dua jalur dari tugu persimpangan arah Runding hingga ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA). Kemudian jalan Rundeng Oboh menuju Makam Syekh Hamzah Fansuri, jalan Panglima Saman ke Sibungke sepanjang 1,1 kilometer juga akan segera direalisasikan,” kata Merah Sakti.  Selain itu, tambah Wali Kota, jalan Desa Suka Makmur Bakal Buah sampai ke km 10 berbiaya sekira Rp10 miliar juga sudah diprogramkan. Juga jalan Tangga Besi hingga ke Kuta Cepu. Lalu, jalan Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat hingga Bunga Tanjung  akan ditambah sepanjang  4 kilometer aspal degan hotmix dan 7,8 km pengerasan. Sementara di Kecamatan Longkib, ditambah dua kilometer pengaspalan dan 4,5 kilometer pengerasan.

Belum dibangunnya perkantoran, Sakti beralasan karena pihaknya tidak ingin menggunakan dana APBK. “Mungkin ada yang bertanya kenapa fokus pada jalan, sebab ini salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemko bisa saja membangun kantor megah, tapi bagaimana kalau rakyat masih miskin, kan lebih baik kantor yang sederhana asal masih bisa memberikan pelayanan yang baik,” jelas Walkot Merah Sakti.

Wali Kota Subulussalam Merah Sakti membantah tegas penilaian bahwa pemerintahannya jalan di tempat. Sakti juga menegaskan bahwa dirinya keluar daerah bukan untuk berleha-leha tetapi dalam rangka melobi sejumlah proyek pembangunan bagi daerah setempat.  Ia mengakui ada anggaran yang merupakan jatah dan ada yang harus diperjuangkan. Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) meskipun merupakan jatah, juga diakui harus diupayakan peningkatan anggaran seperti DAU dan DAK 2010 meningkat pada 2011.Namun Dana Percepatan Infrastruktur Daerah (DPID) harus diperjuangkan maksimal ke pemerintah pusat.(kh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar