Halaman Data

**SELAMAT DATANG DI BLOGER HPP-SHaf (HIMPUNAN PELAJAR PERANTAUAN SYIAH HAMZAH FANSURI)** Dilarang Mengomentari Yang Menyingung Perasaan Orang Lain, Kecuali Menasihati dengan Kata-Kata Yang Bijak

Minggu, 11 Desember 2011

Subulussalam : Kemensos Rehab 135 Rumah di Subulussalam

SUBULUSSALAM -  Kementerian Sosial  Republik Indonesia (Kemensos-RI) memberikan bantuan bahan bangunan rumah (BBR) sebanyak 135 unit yang rusak akibat gempa bumi 6 September lalu. Bantuan senilai Rp 10 juta per rumah tersebut diserahkan secara simbolis dalam bentuk buku tabungan bank oleh Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti kepada tiga korban gempa, Sabtu (10/12) lalu di pendapa wali kota setempat.

Para korban penerima bantuan tersebut tergabung dalam sepuluh kelompok masyarakat (Pokmas) yang tersebar di lima kecamatan. Tahap pertama dana bantuan gempa itu diserahkan separuh yakni  Rp 5 juta. Masing-masing korban mengajukan kebutuhan bahan bangunan dan mengajukan kepada ketua kelompok yang selanjutnya disampaikan ke Dinas Sosial. Lalu, Dinas Sosial mengajukan pencairan dana ke bank yang ditunjuk.

Selanjutnya, penggunaan uang tersebut  diawasi oleh kasie sosial di kantor camat masing-masing dengan mengumpulkan bukti-bukti penggunaan.

Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti dalam sambutannya mengingatkan para korban gempa yang menerima bantuan dana rehab rumah tidak menyalahgunakannya. “Dalam kesempatan ini saya mengingatkan kepada saudara, manfaatkan lah bantuan ini dengan baik, jangan sampai nanti uang tersebut justru digunakan membeli kupon togel, jika ada yang melakukan saya ingatkan bahwa sampai kapanpun kami tidak akan membantu lagi,” tegas Wali Kota Sakti.(kh)

Editor : bakri

Jumat, 09 Desember 2011

Subulussalam : Warga Sultan Daulat Dambakan Air Bersih

SUBULUSSALAM - Ribuan warga yang bermukim di wilayah Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, mendambakan dibangunnya sarana air bersih di daerah mereka. Pasalnya, selama ini masyarakat di sana masih mengandalkan air sungai dan sumur untuk keperluan mandi, mencuci dan kakus (MCK), bahkan untuk keperluan masak.

“Masalah air bersih ini sudah lama kami usulkan bahkan sampai ke provinsi tapi sampai sekarang belum ada tanggapan,” kata Sarbaini Lembong, tokoh masyarakat Sultan Daulat kepada Serambi, Rabu (7/12) lalu.

Sarbaini mengatakan, ketiadaan sarana air bersih memaksa warga setempat membangun sumur dengan biaya yang sangat besar. Pasalnya, untuk menemukan sumber mata air kedalaman sumur  yang dikorek mencapai belasan meter. Bahkan, kata Sarbaini, sumur sedalam  belasan meter itu juga belum dapat mengatasi kebutuhan air karena tak jarang sumur terkait tidak menemukan sumber air atau terjadi kekeringan pada saat kemarau.

Diakui, Sarbaini pemerintah pernah mengalokasikan dana untuk pembangunan sumur bor untuk sarana air bersih. Namun, menurut Sarbaini, proyek pengadaan tiga unit sumur bor yang dilaksanakan Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Subulussalam yang dibangun sejak tahun 2006-2008 silam dinilai gagal dan mubazir.

Pasalnya, proyek yang menguras dana ratusan juta tersebut hingga kini tidak mengalirkan air sehingga warga tetap saja harus ke sungai atau mengandalkan sumur untuk mendapatkan air. Padahal, biaya untuk satu unit sumur bor seperti di simpang transmigrasi dekat SMA Sultan Daulat mencapai Rp 350 juta.”Tapi tidak ada manfaatnya bagi masyarakat karena tidak ada air,” ujar Sarbaini.(kh)

Editor : bakri

Kamis, 08 Desember 2011

Subulussalam : Aktivis Lingkungan Minta Pemko Atur Izin Sarang Walet

* Sebabkan Kebisingan dan Penyakit

SUBULUSSALAM - Aktivis lingkungan hidup Kota Subulussalam, Sapri Tinambunan meminta Pemerintah Kota Subulussalam segera menerbitkan peraturan atau qanun yang mengatur tentang persyaratan izin membangun rumah penangkaran walet. Pasalnya, kehadiran bisnis penangkaran walet dinilai dapat berdampak terhadap kebisangan dan membahayakan kesehatan.

“Penertiban pembangunan gedung penangkaran walet penting untuk mengantisipasi berbagai masalah di kemudian hari mengingat banyak gedung walet dibangun di tengah permukiman penduduk,” kata Sapri Tinambunan kepada Serambi, Rabu (7/12).

Sapri mengatakan, gedung walet di tengah permukiman penduduk atau sarana pendidikan dan perkantoran akan menimbulkan masalah sosial, seperti mengganggu kesehatan dan menimbulkan gangguan kicauan walet yang berasal dari kaset pemanggil burung walet. Akibat lain, menurut Sapri, lantaran masyarakat yang bertetangga langsung dengan pemilik gedung walet dihantui rasa takut manakala gempa bumi.

Selain gangguan suara bising dari sarang walet yang ada di gedung-gedung, kotoran tempat usaha pencucian walet juga disinyalir menyebabkan wabah jentik-jentik nyamuk sehingga dikhawatirkan berdampak terhadap kesehatan seperti malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Untuk itu, Sapri berharap agar pemerintah daerah segera menyikapi masalah pembangunan gedung sarang walet dengan memperketat pengawasan dan pemberian izin baru usaha tersebut. “Masalah ini harus segera dipikirkan pemerintah karena kalau tidak ke depan akan menjadi masalah sosial yang serius,” kata Sapri.(kh)

Editor : bakri

Subulussalam : Sosialisasi Keselamatan Berlalulintas di MAN Subulussalam

SUBULUSSALAM - Sedikitnya 263 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Subulussalam mengikuti sosialisasi berlalulintas yang benar dan bahaya narkoba yang digelar Kepolisian Sektor Simpang Kiri dalam program polisi saweu sikula, Senin (5/12) kemarin. Acara tersebut dipimpin langsung Kapolsek Simpang Kiri Iptu R. Manurung termasuk menjadi pembina upacara bendera.

Dalam arahannya, Kapolsek Manurung menyampaikan kecelakaan lalulintas diawali dari sebuah pelanggaran lalu lintas. Karena itu, harus dicegah sedini mungkin sehingga terwujud Kamseltibcarlantas  (Keamanan, Keselamatan Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas) terutama para pelajar yang notabene orang terdidik. Kapolsek juga menyampaikan budaya tertib lalu lintas diawali dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat lainnya.

Kecuali itu, Kapolsek juga juga mengimbau semua siswa agar tidak terlibat narkoba maupun sejenisnya seperti ngelem. Bahkan sejatinya siswa ikut membantu kepolisian untuk memberantas narkoba, minuman keras maupun kegiatan negatif lainnya. Selain itu para pelajar diingatkan agar tidak terlibat tawuran karena hanya merugikan diri dan masyarakat lain. Para siswa maupun guru di sekolah tersebut juga mendapat sosialisasi tentang pemilukada damai.(kh)

Editor : bakri

Sabtu, 03 Desember 2011

Subulussalam : Pemko Subulussalam tak Terima CPNS 2011

* Pengangkatan Tenaga Honorer Diprioritaskan

SUBULUSSALAM - Impian  para pencari kerja (pencaker) untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Subulussalam tampaknya semakin tipis. Pasalnya, pemerintah setempat dipastikan tidak akan membuka penerimaan CPNS formasi 2011 sampai 2012 mendatang dengan alasan sedang menyelesaikan pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS.

Demikian disampaikan Kepala Bagian Kepegawaian Setdako Subulussalam, Gembira Bancin yang ditanyai Serambi, Jum’at (2/12) kemarin di ruang kerjanya. Menurut Gembira, saat ini pihaknya sedang menunggu turunnya peraturan tentang pengangkatan tenaga honorer kategori I dan II. Karena itu, formasi CPNS 2011 dipastikan tidak dibuka. Secara anggaran, kata Gembira, Kota Subulussalam memungkinkan untuk menerima CPNS sebagaimana pernah diungkapkan Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti dalam sidang paripurna beberapa waktu lalu.

Dikatakan, sesuai aturan yang baru disebutkan bahwa daerah yang anggaran belanja pegawainya kurang dari 50 persen masih bisa melakukan penerimaan CPNS. Subulussalam sendiri, menurut Gembira, penggunaan DAU untuk belanja aparatur masih sekitar 41 persen. Moratorium penerimaan CPNS jalur umum di Kota Subulussalam diperkirakan hingga 2012.

Gembira sendiri mengaku belum mendapatkan kepastian kapan peraturan pengangkatan tenaga honorer akan turun.  Ia menjelaskan, tenaga honorer yang akan diangkat tersebut adalah mereka yang mengabdi dan memiliki SK maksimal 1 Januari 2005 lalu. Dalam hal ini, para tenaga honorer yang masuk data base di Subulussalam merupakan staf atau guru yang mengabdi saat daerah ini masih menginduk dengan Kabupaten Aceh Singkil.

Disebutkan, tenaga honorer kategori I berjumlah 88 orang sedangkan kategori II mencapai 102 orang. Pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS menurut Gembira sebagai bentuk penghargaan pemerintah terhadap para pekerja di pemerintahan selama ini. Di sisi lain, jika para tenaga honorer tersebut diangkat menjadi PNS maka kebutuhan PNS di Subulussalam diperkirakan sudah mencukupi.

Saat ini saja, jumlah PNS per Oktober 2011 mencapai 2411 orang. Jumlah itu belum termasuk PNS yang pindah ke Subulussalam sebanyak 15 orang. Sementara jumlah penduduk hanya sebanyak 74.021 jiwa atau seorang PNS melayani 32 penduduk. Gembira pun mengakui, jika berdasarkan data yang ada maka jumlah PNS di Kota Subulussalam sudah mencukupi.

Kecewa
Rencana moratorium penerimaan CPNS di Kota Subulussalam membuat sejumlah peminat di daerah itu kecewa. Betapa tidak, tidak sedikit lulusan sarjana maupun diploma yang mengaku telah menantikan pembukaan lowongan CPNS di Kota Subulussalam.

Karenanya, penghentian penerimaan CPNS ini sangat disesalkan karena menutup kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan. Di sisi lain, kata warga, adanya pemekaran daerah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya termasuk untuk memberikan kesempatan menjadi pegawai.  “Kecewa sudah pasti dan  bukan hanya saya sendiri saya rasa cukup banyak yang kecewa kalau benar tidak ada pembukaan lowongan CPNS ini,” kata Yusri, seorang warga Subulussalam.(kh)

Editor : hasyim

Jumat, 02 Desember 2011

Poto Mau Buat Album









Banda Aceh : Lampriek Digranat Lagi

* Tiga Mahasiswa Terkena Serpihan

BANDA ACEH - Kawasan Lampriek, Kelurahan Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, tadi malam, sekitar pukul 19.40 WIB kembali menjadi sasaran pelemparan bahan peledak jenis granat. Ini merupakan kasus kedua dalam tiga hari terakhir, setelah yang pertama granat meledak di depan Seuramoe Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan yang terpaut tak sampai 100 meter dengan titik ledakan tadi malam.

Peristiwa pelemparan granat tadi malam menyebabkan jatuh korban luka-luka, yaitu tiga mahasiswa yang saat itu berada di sekitar titik ledakan. Ketika korban luka-luka itu secepatnya dilarikan ke RSUZA yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.

Granat yang meledak tadi malam jatuh di depan pagar bangunan yang membatasi rumah nomor 155 dengan Wisma Lampriek. Bangunan itu berada di pinggiran Jalan T Nyak Arief, salah satu ruas jalan protokol paling sibuk di Banda Aceh. Sedangkan Seuramoe Irwandi- Muhyan yang menjadi sasaran pelemparan granat tiga malam lalu berselang tiga bangunan atau berjarak lebih kurang 75 meter.

Masyarakat di sekitar lokasi kejadian mengatakan, suasana langsung panik ketika terdengar suara ledakan dahsyat, terlebih lagi saat mengetahui ada beberapa orang yang terluka. Dalam tempo singkat puluhan warga bersama aparat keamanan berada di lokasi. Tak terlihat kerusakan berarti di sekitar titik ledakan kecuali sebuah pot bunga yang dipajang di dekat trotoar hancur.

Kepanikan hanya berlangsung sesaat. Selanjutnya aktivitas kembali normal, seperti penjual burger di trotoar jalan yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi ledakan kembali melanjutkan kegiatannya. Begitu juga masyarakat yang sedang ramai-ramainya di sejumlah cafe di sekitar lokasi kejadian, tampak tak terlalu terpengaruh.

Arus lalu lintas di Jalan T Nyak Arief menuju Darussalam memang sempat macet karena masyarakat yang melintas berhenti untuk melihat apa yang terjadi. Namun, kemacetan bisa segera diatasi setelah Polantas mengamankan lintasan padat itu.

Pantauan Serambi, beberapa menit pascaledakan, Tim Detasemen Gegana Brimob Polda Aceh berada di lokasi melakukan identifikasi dan mencari barang bukti. Untuk kelancaran identifikasi, sekitar pukul 21.00 WIB, aparat sempat menutup sementara jalur kiri jalan arah ke Darussalam dan kendaraan dialihkan melalui jalur alternatif di samping SMA 3 Banda Aceh.

Hingga tadi malam belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian mengenai kejadian itu. Namun sumber-sumber di lapangan mengatakan, polisi terus bekerja untuk mengungkap kasus tersebut dan berharap masyarakat tidak perlu panik.(sup/mir)

Editor : bakri